0

Presentasi On

INSPIRASI

Presentasikan ON

BY  ⋅ AUGUST 21, 2013 ⋅ POST A COMMENT

JAFamMudik lebaran tahun ini keluarga saya mengisinya dengan acara “berbagi cerita”. Setiap hari, secara bergiliran, setiap anggota keluarga menyampaikan cerita untuk didengarkan oleh anggota keluarga yang lain. Tema ceritanya bisa apa saja.

Walau cerita-cerita yang ditampilkan sederhana dan ringan tetapi banyak manfaat yang bisa kami dapat. Kami merasa menjadi lebih akrab, saling menghargai, kompak, saling dukung dan saling menghormati satu sama lain.

Dua jam setiap hari saat “berbagi cerita” itu benar-benar sangat berarti dalam kehidupan keluarga kami. Walhasil, liburan lebaran selama dua pekan bersama seluruh anggota keluarga yang lengkap terasa sungguh sangat berkesan.

Acara “berbagi cerita” ditutup dengan presentasi ON oleh dua anak lelaki saya. Presentasi tersebut sekaligus mengakhiri acara liburan keluarga kami.

Di tulisan kali ini, saya ingin menampilkan ringkasan presentasi ON (visiON, actiON, passiON, collaboratiON) anak ketiga saya, Amirullah Izan Ghafara (Izan) yang sekarang duduk di bangku kelas satu SMA.

Visi akhirat Izan adalah bersama keluarga dan Rosul di surga. Sementara visi dunianya memiliki perusahaan game developer dan kaos distro di tingkat internasional.

ActiON yang ingin dilakukan secara rutin adalah membiasakan disiplin, aktif di organisasi, rajin puasa sunnah, dhuha, tahajud dan membaca Al-Qur’an. Selain itu, untuk mengasah keahliannya, Izan akan mempelajari, meniru dan memodifikasi sistem game dan kaos distro yang digemari banyak orang.

Sebagai orang yang bermesin kecerdasan Sensing (otak kiri bawah), Izan akan banyak belajar kepada banyak orang baik bertatap muka maupun melalui internet. Berlatih, berlatih, berlatih mengasah passiON adalah hal yang dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kemampuannya dalam mendesain game dan kaos distro.

Untuk melatih collaboratiON, Izan juga ingin aktif di organisasi Ikatan Pemuda Muhammadiyah. Ia akan mulai bergaul dengan orang-orang yang berpengalaman dalam organisasi dan bisnis. Orang berpengaruh (Kingpin) yang ingin ia serap ilmunya adalah Jaya Setiabudi dan Saptuari.

Bagi Anda mungkin presentasi ON itu hal yang sederhana. Tetapi bagi saya, yang menyaksikan anak saya presentasi dan dampaknya usai ia presentasi, saya sangat menyarankan Anda untuk meminta anak Anda mempresentasikan ON dihadapan Anda.

Salam SuksesMulia!

 

Dan apa Presentasi On ku?? masih di gambarkan 

 

sumber : http://www.jamilazzaini.com/presentasikan-on/

0

Target (>0<)

Ngomongin Target, biasanya 2 Pilihan di Otak Kita tertantang dengan target ini atau tertekan?
Dan orang yang seperti saya Moodyan huhhhhh 😦  .  Sometimes FEEL tertantang, semangat cayooo fighting ganbatee,,,and then isuknya lah tiba2..down tertekan stresss dan penyakit mental block negatif lainnya.

 

tertantang

So, Apa yang harus dilakukan agar tetap TERTANTANG dengan penuh Harapan & Semangat ? ini yang biasa saya Lakukan

1. Cari teman share, And teman share ini bukan buat bikin DOWN yeee,,Paling tidak dia bisa selalu kasih harapan-harapan dengan cerita dari pengalaman-pengalamannya disaat dia ngejar dan target dan BERHASIL BERHASIL. Seperti kata pepatah..Makan sepiring dengan orang rakus maka kita akan jadi rakus juga. Pilih teman yang selalu berpikir Positif.

2. Kalau susah ketemu ma teman yang Positif, Minimal kita harus mencari Inspiratif lainnya, mungkin dari teman-teman blogger , Motivator2 yang suka online dan isi timeline yang membakar semangat. contoh yee kayak Merry riana, Jamil Azzaini, Felix Siauw, Ippho right, dan mereka orang2 hebat di bidang masing2 lho.

3. DIRI SENDIRI,,,harus menetralisir rasa moodyan. Intropeksi,,toh target yang diberikan ini baik buat kita kedepannya. Target bukan hanya masalah duniawi, tapi persiapan akhirat juga..Jadi intinya dari segi moodyan ini, terutama diri sendiri!!!!! biar mau nntn seminar berkali-kali kalau kita tidak mau berubah lebih baik dan mengejar target hasilnya juga belum tentu bisa berubah

 

Jadi TERTANTANG ATAU TERTEKAN !!!!!!!!! TENTUKAN PILIHANMU 🙂 🙂 🙂 and Have a nice day for me for my hubby for all

 

0

Menangislah

Assalamualaikum

Postingan hari ini saya share dari Blog/Web Inspirator sukses mulia kek Jamil Azzaini, Kenapa tidak saya share langsung ke web beliau..karena saya juga mau penuhin Post saya + sudah coba share ke blog saya tapi lagi trouble.

Ow ya..untuk baca langsung bisa langsung juga ke blog ini atau blog JA

// Anda sedang membaca…

Inspirasi

Menangislah

By ⋅ April 17, 2013 ⋅ Post a comment

Istri dan anak saya tahu bahwa saya sangat gampang menangis. Namun dua pekan terakhir saya sangat sulit menangis saat teringat dosa yang pernah saya lakukan. Waktu favorit menjelang Subuh pun tak sanggup membuat saya menangis lagi. Penyesalan mendalam atas dosa-dosa yang pernah saya lakukan tak juga kuasa membuat air mata tertumpah.

Dalam kondisi sepeerti ini, saya teringat pesan guru saya. “Jamil, jika kamu sulit menangis saat ingat maksiat yang kamu perbuat, itu pertanda hatimu mulai sombong.”

Saya terus mencari kira-kira bentuk kesombongan apa yang sudah hadir di hati saya sehingga membuat saya sulit menangis. Karena sulit menemukannya, Senin hingga Selasa kemarin saya putuskan pulang ke Lampung menemui orang tua, kakak dan adik saya.

Seperti biasa, setiap saya “pulang kampung” adik atau ibu memasak makanan kesukaan saya plus empek-empek Palembang. Penganan itu kami santap bersama sembari ngobrol kesana kemari di dapur.

Tanpa terasa malam pun tiba. Setelah lewat pukul 22, saya ngobrol berdua saja dengan ibu. Kami bertukar cerita mulai dari gosip eyang Subur, ujian nasional hingga aktivitas profesi yang saya lakukan.

Di sela-sela obrolan itu saya menangkap satu pesan penting dari ibu. “Jika kita merasa hebat maka ketergantungan kita kepada Allah berkurang dan hal itu menjadikan benih kesombongan akan tumbuh subur di dalam hati.”

Jleb! Jleb! Pesan itu tepat menusuk ke dalam hati saya. Akhirnya, saya merenung. “Hal apa yang membuat saya merasa hebat dalam dua pekan terakhir?” Jawabannya: Kaderisasi trainer dan buku terbaru “ON”.

Begitu banyak trainer yang saya kader kebanjiran order, buku-buku karya mereka banyak yang best seler. Saya pun membanggakan diri, “Siapa dulu dong yang mengkader?”

Begitu pula tentang Buku ON, dalam dua pekan terakhir saya mendapat banyak sekali kiriman testimoni dari para pembaca. Ada yang membuat saya haru, tersenyum tetapi ada juga membuat saya tinggi hati. Akhirnya hatipun berbisik, “Hebat ya saya.”

Ketika semuanya sudah tertidur, Senin malam itu saya menangis. Saya memohon ampun kepada Allah atas kesombongan dan ketinggian hati ini. Sebelum Subuh saya bangun dan menangis lagi.

“Ya Allah, saya sangatlah lemah. Saya masih sangat membutuhkan pertolongan-Mu, perlindungan-Mu, kasih sayang dan ridho-Mu.”

“Ya Allah, saya juga masih sangat membutuhkan dukungan dan perhatian istri, bidadari hamba di dunia. Saya masih sangat berharap senyuman, pelukan dan sapaan putra-putri hamba. Saya masih memerlukan arahan dan teguran guru kehidupan hamba. Dukungan dari tim kerja dan sahabat juga sangat hamba butuhkan. Tanpa mereka semua, hamba bukanlah siapa-siapa.”

“Ya Allah, saya mengaku bahwa saya masih sangat lemah, oleh karena itu tinggikan kepekaan hamba agar mudah mendeteksi saat kesombongan mulai bertamu ke hati hamba. Namun rendahkanlah hati hamba agar berbagai ilmu yang bermutu sudi bertamu ke dalam pikiran, hati dan jiwa hamba.”

“Terima kasih ya Allah, hari ini saya sudah bisa menangis lagi. Semoga ini bukan air mata buaya tetapi pertanda bahwa kepekaan di dalam hati hamba kembali bekerja…”

Salam SuksesMulia!
Cuap-cuap : Terkadang kita merasa,,dengan tidak menangis disitu tumbuh ketegaran, tapi ada beberapa hal yang sebenarnya tidak masalah kita curahkan kepadaNYA dengan beruaraian air mata mengingat betapa banyak maksiat,dosa,dan tindakan buruk yang belum bisa kita kendalikan, ketakutan kita akan hari akhir, ketakutan kita ditinggal olehNYA.

“Ya Robb selalu bimbing aku di jalanMu, tuntun aku menggapai berkah dan ridhoMu, buat aku selalu berusaha lebih lebih mencintaiMu  dari apapun di dunia ini “

0

Kakek Penjual Tali Sepatu

Kisah Inspiratif tentang kakek penjual tali sepatu yang tidak mengeluh akan sulitnya menjalani hidup ini adalah sebuah tulisan dari note fesbuk yang direpost di kaskus. Penulis aslinya adalah seorang mahasiswa Unpad bernama Andre Daryanto. Marik kita simak pengalaman spiritual Andre bertemu dengan Kakek Penjual Tali Sepatu.

Nama saya Andre, saya mahasiswa Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Padjadjaran, duduk di bangku semester 3, setiap pagi saya melangkahkan kaki dengan pasti menuju kampus yang terletak tidak begitu jauh dari rumah kontrakan saya , pagi penuh semangat membara seorang pejuang kecil yang bercita cita ingin mengubah dunia, ya impian kecil yang tidak mustahil kan sobat ?

Satu setengah tahun, sudah saya lalui setiap hari menelusuri jalan yang sama menuju kampus, setiap pagi, wajah wajah mahasiswa penuh ambisi lalu lalang seakan melangkah tanpa beban, pun tanpa melengok ke lingkungan sekitar, ya mungkin ada satu atau dua orang yang menyadari , bahwa di sepanjang jalan yang dilalui, begitu banyak pemandangan yang menyayat hati, ya, menyayat hati bagi yang masih punya hati, ibu ibu duduk lesu menggendong anak yang haus akan susu, bapak bapak tua, lumpuh tanpa bisa mengeluh , kakek kakek yang bergolek di tengah teriknya matahari di jatinangor ini ,tapi itu seakan sudah menjadi pemandangan yang lumrah , “lumrah ? ”

Saya mulai ragu akan eksistensi teman teman saya yang bernama mahasiswa, yang dengan bangga mereka menyebut diri masing masing sebagai agen perubahan, namun menanggapi hal yang setiap hari mereka , anda, bahkan saya lihat, malah di sebut pemandangan yang lumrah, miris memang, tapi inilah dunia KEJAM.

Satu sosok yang amat saya soroti, setiap pagi, setiap hari, seakan tak pernah bosan, duduk seorang pria tua, yang umurnya sudah lebih dari separuh baya, duduk termenung melamun memandangi daganganya yang tak laku laku, bapak itu setiap hari menjajalkan tali sepatu, dan sekali sekali menjual koran koran di pagi hari. Sungguh pemandangan yang menyayat hati. Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli tali sepatunya itu? teman teman mahasiswa hanya lewat tak memperhatikan, bahkan hanya sekedar menawar barang dagangan si kakek tua, masyaallah, Lalu lalang orang yang bergegas menuju kampus seolah tidak mempedulikan kehadiran kakektua itu.

Kemarin setelah pulang dari kampus, saya melihat kakek tua itu sedang duduk termenung menatapi daganganya, saya sudah berniat akan membeli tali sepatu itu walaupun saya tidak begitu membutuhkanya, saya menghampiri kakek tadi, menanyakan berapa harga tali sepatu yang beliau tawarkan “lima ribu cep” mau beli yang warna apa ? oh syukurlah ternyata masih ada yang mau beli dagangan bapak ” sahutnya penuh lirih, oh tuhan, harga sepasang tali sepatu beliau jual hanya dengan harga 5 ribu, mengambil untung hanya seribu rupiah dari orang yang menjual kepada beliau, sontak darah saya berdesir cepat, seakan butiran airmata tak tahan ingin menghujat keluar, betapa tidak, seribu rupiah, itu hanya bisa membeli sebuah “gehu” pedas yang di jajalkan di pinggir pinggir jalan, dengan sekuat hati saya tahan perasaan iba,” saya beli 2 pasang ya kek ”

Kakek tersebut terlihat sangat senang, karena akhirnya, setelah dari subuh menjajalkan daganganya, baru pada pukul 2 siang saya orang pertama membeli dagangan beliau, saya mengeluarkan uang 20 ribu, beliau berkata,” ga ada kembalianya kakek mah nak”, jawab kakek. “oh ga apa apa kek, ambil saja kembalianya, dari saya” Lalu saya bertanya kembali, mengapa beliau dengan usia yang sudah lanjut, dan seharusnya sudah duduk diam di rumah menikmati sisa sisa umur beliau, malah masih bekerja keras membanting tulang, dari pagi hingga petang, menjajalkan koran dan tali sepatu di lingkungan unpad tersebut? tanya saya kepada beliau, dengan suara yang tertatih tatih beliau menjawab” yah, mau gimana lagi nak, inilah dunia, mungkin allah belum meridoi saya kalau saya masih malas malasan, saya punya anak di rumah di garut 12 orang, 5 orang sudah berkeluarga dan pergi jauh meninggalkan kehidupan mereka yang serba berkekurangan, masih ada 7 orang lagi anak saya yang masih duduk di bangku sma dan smp, ga mungkin saya hanya duduk diam, sementara kaki saya masih kuat berjalan.”

Mendengar hal itu, sontak saya menahan pekik yang begitu menyerang ke hati yang paling dalam, saya tak kuasa melihat kepedihan dan ketegaran seorang kakek yang dimasa tuanya masih berjuang demi menghidupi keluarganya .. “Lalu , disini kakek tinggal dimana? dan pulang berapa minggu sekali ke garut kek?” tanyaku lirih, “Kakek tinggal di musholla di sebelah sekre mahasiswa, kakek numpang tinggal disana, sekaligus membantu membersihkanya, karena ga ada yang ngerawatnya, oleh UNPAD kakek g di terima menjadi karyawannya, karena umur kakek udah terlalu tua, padahal kakek berharap sekali dapet uang dari menjadi karyawan untuk membersihkan musholla ini” imbuhnya, ” kakek biasanya pulang ga menentu waktunya, asalkan kakek udah bisa membeli beras 20 kg, baru kakek pulang, itu biasanya sekitar 2 minggu mengumpulkan uang untuk membeli beras itu buat di bawa pulang ke garut” katanya

Allahuakbar ,, demi keluarga tercinta, beliau rela tidur di musholla yang dingin sendiri, ditemani kesepian yang teramat mendalam , dan kerinduan akan menghabiskan hidup tenang, demi mencari sesuap nasi, membela harga diri, untuk tidak menjadi pengemis yang tanpa ada usaha sedikitpun, sungguh beliau begitu mulia, dan semoga Allah selalu bersama orang yang berhati seperti seorang malaikat yang sengaja di utus tuhan kebumi agar manusia dapat belajar, menghilangkan ketamakan dan bermalas malasan.

Untuk teman teman ku, yang mengatas namakan diri mereka mahasiswa, terutama anda yang berkuliah di kampus unpad jatinangor ini, saya harap, ini hanya salah satu bentuk saya saling berbagi, saling mengingetkan, bahwa di luar sana, masih banyak saudara saudara kita yang membutuhkan perhatian, jadilah mahasiswa seutuhnya, karena saya sendiri tidak mampu berbuat banyak, saya butuh kalian, kalian yang berjiwa besar, yang mau sedikit meluangkan waktunya memperhatikan orang orang di sekitar,

Mulailah dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, mulai dari sekarang !!!

Source
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12302460

Baca dan re post ulang ke blogku sendiri tetap sedih dan bersyukur, ternyata masalahku ga sesulit mereka, masalahku hanya aku dan orang2 sekitarku yang KURANG BERSYUKUR terhadap NIKMATMU YA ROBB. Ajari aku untuk selalu bersyukur, dan kisah ini inspiratif sekali untuk aku terutama karena dikasih pembelejaran lebih baik lagi dalam hidup untuk BERSYUKUR.

 

 

0

Kisah Rasulullah SAW dan Pengemis Anshar

Suatu ketika ada seorang pengemis dari kalangan Anshar datang meminta-minta kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau bertanya kepada pengemis tersebut, “Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?”
Pengemis itu menjawab, “Tentu, saya mempunyai pakaian yang biasa dipakai sehari-hari dan sebuah cangkir.” Rasul lalu berkata, “Ambil dan serahkan ke saya!”

Pengemis itupun pulang mengambil satu-satunya cangkir miliknya dan kembali lagi pada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW kemudian menawarkan cangkir itu kepada para sahabat, “Adakah di antara kalian yang ingin membeli ini?” Seorang sahabat menyahut, “Saya beli dengan satu dirham.”

Rasulullah SAW menawarkannya kembali, “Adakah di antara kalian yang ingin membayar lebih?” Lalu ada seorang sahabat yang sanggup membelinya dengan harga dua dirham.

Rasulullah SAW memberikan dua dirham itu kepada si pengemis lalu menyuruhnya menggunakan uang itu untuk membeli makanan untuk keluarganya dan sisa uangnya digunakan untuk membeli kapak. Rasullulah SAW berkata, “Carilah kayu sebanyak mungkin dan juallah, selama dua minggu ini aku tidak ingin melihatmu.” Sambil melepas kepergiannya Rasulullah SAW pun memberinya uang untuk ongkos.

Dua minggu kemudian pengemis itu datang kembali menghadap Rasulullah SAW sambil membawa uang sepuluh dirham hasil dari penjualan kayu. Kemudian Rasulullah SAW menyuruhnya untuk membeli pakaian dan makanan untuk keluarganya seraya bersada, “ Hal ini lebih baik bagi kamu, karena meminta-meminta hanya akan membuat noda di wajahmu di akhirat nanti. Tidak layak bagi seseorang meminta-minta kecuali dalam tiga hal, fakir miskin yang benar-benar tidak mempunyai sesuatu, utang yang tidak bisa terbayar, dan penyakit yang membuat sesorang tidak bisa berusaha.“

Sungguh suatu pelajaran berharga bisa kita dapat dari Rasulullah SAW. Beliau tidak hanya memberikan sedekah pada fakir miskin, namun juga memberikan ‘kail’ kepada mereka agar kelak mereka bisa hidup mandiri.

SubhanAllah.
Referensi: Hadits yang diceritakan Anas bin Malik (HR Abu Daud)

0

Mencari Passion

Apa sih itu Passion ? Bukan Fashion ya..

Passion itu dari kesimpulanku Hasrat dalam mengerjakan sesuatu, melakukan sesuatu hal tanpa berkeluh kesah dan ikhlas, tidak peduli berapa banyak waktu di habiskan, tidak peduli dapat hasil apa dari situ, yang pasti selalu dikerjakan dengan semangat menggebu, saat ada pembahasan ttg sesuatu itu dia tidak akan pernah bosan membicarakannya.

Pagi ini saya baru baca dari website motivator sukses mulia yang di posting kemaren, “Taubat Profesi” Apa sih yang aku kerjakan sudah sesuai di postingan itu..belum ada! Karena kerjaanku sekarang tidak sama dengan hobby membacaku, berdagangku, menontonku, bercerita. Aku masih hanya mencari uang dari pekerjaanku sebagai marketing di supplier, tidak lebih! Makanya kebanyakan ngeblank,,,dan aku masih berusaha mencari “passionku”. Dan untuk pekerjaan sampinganku sebagai Agen Asuransi dari Prudential, apa sudah termasuk passionku? yaps masih ada. Aku suka bercerita, suka mengunjungi, hanya satu kelemahanku tak suka akses berpanas2an dan berangkot ria.

Ya Robb bantu aku menemukan Passionku, yang bisa berjalan seirama baik mengejar dunia ataupun akhiratMu.