Selama beberapa bulan ini, jujur banyak perselisihan antara aku dan bapakku. Banyak hal yang membuat kami tidak kompak dan merasa terbebani satu sama lain, ditambah keadaan Bapak yang saat ini tidak bisa melihat. Perasaannya gampang kalut, dan begitupun aku. Dimulai dari kehadiran orang ketiga dan keempat, ditambah aku berniat menghadirkan pasangan hidup yang kupilih, di awal aku menyampaikan keinginanku Bapak tidak bermasalah, dan dia setuju dengan pilihanku. Mungkin ini salahku, terlalu memimpin peran untuk hidupku kedepan, aku tidak banyak berdiskusi dengan Bapak, karena keadaannya sekarang yang menurutku lebih baik dia menjaga kesehatan dan membuat langkah2 penyembuhan dengan tidak membebaninya. Dari masalah budget , tata cara dan konsep aku lebih banyak obrolan dengan pasangan, yang ternyata obrolan itu kita usahakan untuk fix sesuai obrolan tsb.
Setelah beberapa sesi yang sudah dilalui aku dan pasangan untuk persiapan kehidupan kedepan, ada saja “slintingan” tidak nyaman ditelingaku tentang rencanaku, aku dianggap PRO dengan pihak pria saja, dianggap membangkang dengan aturan adat istiadat yang berlangsung selama ini, dan otomatis dianggap anak yang tidak penurut untuk berani melangkah kedepan.
Suer aku merasa ini tidak salah di diriku, apa karena aku terlalu egois. aku hanya berpikiran lebih moderatif, demokrasi, tapi tetap aku tidak menyampingkan peranan orang tua, aku hanya menginginkan orang tua mengsupport keinginan baikku yang sesuai dengan ajaran juga dan tidak melenceng dari sisi religius, apakah itu salah?
Yapss setelah curcol disebuah situs inspirator, dia bilang “INTROPEKSI DIRI, SESUATU YANG BENAR HARUS DIBARENGI OLEH SESUATU YANG TEPAT” mungkin cara penyampaianku aku kurang tepat ( lebih banyak marah2 ), mungkin waktu penyampaianku yang tidak tepat ( pas mood ortu lagi buruk ).
Pak maafin ida, banyak nyakitin hati Bapak..ida ga maksud apa2, hanya ida cuma mengaplikasikan yang ida tau dan berusaha memberitahu bapak. U the only parent i have now, Please forgive me and always support n pray the best for me. :*
Disini anakmu
tetap didekapmu
jangan pernah takut aku akan berlari darimu
aku tetap disini
tetap berusaha menggapai ridhomu dengan Jalan dariNya
terkadang banyak kata yang tidak bisa kuungkapkan dengan manis untukmu
terkardang banyak sikap yang tidak bisa kutunjukkan dengan cantik untukmu
Yakinilah suatu saat nanti aku belajar lebih baik,
doamu, ridhomu ku selalu berharap itu tidak pernah lepas darimu
kuatkan aku dengan doamu pak
ringankan langkahku dengan ridhomu
semua hal kuberusaha untukmu, untuk keluarga masa depanku
jangan takut aku menjauh darimu
ini janjikuu,,
hai calon pangeranku
dekatkan aku kepada bidadari yg berwujud orang tuaku yang dari kecil membantuku
kuatkan langkahku calon pangeranku untuk selalu menggapai ridhomu dan ridhonya di jalanNYa
bimbing aku untuk berbuat lebih baik di jalanNYa
dengan aku berada di JalanNya dengan baik yakinilah aku akan baik untukmu dan untuk orang tuaku.
Rangkullah dia seperti kau merangkulku,
Akan kutunjukkan hal-hal baikmu kepadanya
Dan tolong menolonglah kita berbuat baik ke sesama orang tua kita kelak.
Ya Allah lancarkan niat baik kami, kuatkan langkah kami kedepan,
Selalu berikan kami kesabaran, keikhlasan yang menjadi rintangan hidup kami.
Dan Selalu dekatkan kami kepadaMu